Laman

Minggu

Saya hanyalah Pahlawan Kesorean (Penikmat Senja)



Sore tadi adalah penghujung weekend, menyeduh kopi Arabica Cigalontang Honey yang baunya semerbak yang seketika menjadi pengharum ruangan untuk beberapa menit. Cahaya matahari redup-redup dari sela-sela robekan daun pisang masuk lewat kaca jendela dan sedap dipandangnya untuk di capture masuk kedalam post IG dan post di blog yang sudah sekian lama tidak kunjuang dan saya post malam ini, ya beginilah orang-orang yang biasa.
Tidak seperti orang-orang yang luar biasa yang telah rela mengorbankan atau menjadi korban nyawa nya saat itu 10 November 1945 atau dihari-hari mencekam setelahnya, mereka tidak jumpa lagi matahari sore hari, tidak jumpa keluarganya lagi, dan tidak lagi menyeruput ngopi. Sekeras-kerasnya perjuangan manusia saat ini masih bisa lah rokok ketengan dan kopi sachetan gelas plastik, Alhamdulillah kita saat ini menikmati segala nuansa kemerdekaan "damai" dan tidak ada kontak senjata sekala besar paling hanya perang komen medsos yang unfaedah, semoga terus terjaga kemerdekaan ini (karena beberapa kali ngimpi membawa anak-anak dan keluarga di bawah deru-deru pesawat dan kekacauan karena sebuah invasi, halah apa artinya mimpi orang biasa ini mungkin hanya terbawa saja) semoga tidak akan terjadi dan menggapai goal merdeka 1 abad di 2045 insya Allah, Alhamdulillah berkat kalian yang mempertahankan kemerdekaan para mujahid semoga kalian termasuk orang-orang hubul wathon minal iman, Alfatihah.